Akhir-akhir ini banyak orang mulai tertarik mencoba diet intermittent fasting. Dari influencer, artis, sampai beberapa teman yang sukses menurunkan berat badan.
Hal ini tentu membuat penasaran. Apa sih diet intermittent itu?
Tapi buat pemula, sering muncul pertanyaan, harus mulai dari mana ya? Apa benar bisa sukses menurunkan berat badan? Aman tidak kalau belum pernah diet sebelumnya?
Kalau kamu termasuk orang yang ingin mencoba diet intermittent ini tapi masih ragu, artikel ini cocok banget buat kamu.
Kita bahas dari pengertian dasarnya, manfaat, hingga tips mulai tanpa stres.
Apa Itu Intermittent Fasting?
Intermittent fasting atau puasa intermiten adalah pola makan yang mengatur kapan kamu makan, bukan soal apa yang kamu makan.
Artinya, kamu tetap bisa makan makanan biasa, tapi hanya di jam tertentu, lalu sisanya tidak makan sama sekali alias puasa.
Metode yang paling populer adalah 16:8, yaitu puasa selama 16 jam dan hanya makan dalam jendela 8 jam.
Misalnya, kamu makan dari jam 12 siang sampai 8 malam, lalu berpuasa dari jam 8 malam sampai 12 siang keesokan harinya.
Ada juga versi lain seperti 18:6, 5:2 (puasa dua hari dalam seminggu), atau eat-stop-eat (puasa 24 jam sekali seminggu).
Diet intermittent fasting bukan termasuk diet ekstrem yang menyiksa. Justru banyak orang mengaku lebih nyaman karena tidak perlu hitung kalori atau menghindari makanan tertentu.
Cukup atur waktu makan dan jaga porsi agar tetap seimbang.
Kenapa Banyak Orang Suka Diet Ini?
Selain karena tren, banyak orang mencoba diet intermittent fasting karena merasa cocok dengan gaya hidupnya. Beberapa manfaat yang sering dirasakan antara lain:
- Berat badan lebih cepat turun
- Nafsu makan lebih terkontrol
- Pencernaan terasa lebih ringan
- Lebih fokus dan tidak ngantuk di pagi hari
- Tidak perlu makan 5 kali sehari
Secara ilmiah, saat tubuh dalam kondisi puasa, kadar insulin menurun dan tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi.
Inilah yang membuat diet ini efektif untuk menurunkan berat badan dan mengontrol gula darah.
Namun, bukan berarti kamu bisa makan apa saja saat jendela makan terbuka. Kalau makan berlebihan, apalagi makanan tinggi gula dan lemak, hasilnya tetap akan mengecewakan.
Tips Memulai Intermittent Fasting Biar Nggak Kaget
Kalau kamu baru pertama kali mencoba, jangan langsung ambil jadwal puasa yang terlalu ekstrem.Mulailah dari yang paling mudah.
Berikut beberapa tips agar lebih mudah menjalani diet ini.
1. Mulai dari yang ringan, misalnya 12:12
Jika menggunakan jendela makan ini artinya kamu makan dalam 12 jam, lalu puasa 12 jam. Setelah terbiasa, baru naik ke 14:10 atau 16:8.
2. Hindari Makanan Tinggi Gula dan Karbo Simpel
Makanan seperti roti putih, gorengan, atau minuman manis akan cepat bikin lapar lagi. Pilihlah makanan tinggi protein dan serat saat makan.
3. Minum Air Putih yang Cukup
Saat puasa intermittent, kamu tetap boleh minum air, teh tawar, atau kopi hitam tanpa gula. Ini akan membantu menekan rasa lapar.
4. Perhatikan Sinyal Tubuh
Kalau kamu merasa pusing, lemas, atau mual terus menerus, mungkin metode ini belum cocok atau perlu penyesuaian.
5. Jangan Langsung Olahraga Berat Saat Puasa
Kalau tetap ingin olahraga, pilihlah olahraga ringan atau lakukan setelah berbuka. Sesuaikan intensitasnya agar tubuh tidak drop.
6. Tidur Cukup dan Hindari Begadang
Begadang bisa memicu lapar tengah malam dan mengganggu siklus puasa. Tidur yang cukup justru membantu tubuh lebih stabil.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diet intermittent fasting bisa jadi cara menyenangkan untuk hidup lebih sehat, bukan beban baru yang bikin stres.
Cocokkah Diet Intermittent Fasting Ini untuk Semua Orang?
Meski terlihat fleksibel, diet intermittent fasting tidak cocok untuk semua orang. Beberapa kondisi yang sebaiknya perlu dikonsultasikan dahulu ke dokter antara lain:
- Wanita hamil atau menyusui
- Orang dengan riwayat gangguan makan (seperti anoreksia)
- Penderita diabetes atau hipoglikemia
- Orang dengan tekanan darah sangat rendah
- Anak-anak atau remaja yang masih dalam masa pertumbuhan
Hal yang perlu diingat adalah tujuan dari diet itu membuat tubuh lebih sehat, bukan menyiksa diri.
Jadi kalau kamu merasa diet ini justru bikin tubuh lemah atau emosi tidak stabil, jangan ragu untuk mengevaluasi dan mencari alternatif lain.
Diet intermittent fasting bukan sekadar tren, tapi salah satu metode yang bisa cocok buat kamu yang ingin hidup lebih sehat dengan cara sederhana.
Pola makan ini tidak memaksa kamu menghindari makanan favorit, hanya perlu disiplin dalam menentukan waktu makan.
Kalau kamu sedang mencoba metode ini, pastikan melakukannya dengan perlahan dan konsisten. Dengarkan tubuhmu, jaga asupan gizi, dan jangan lupa tetap aktif bergerak.
Dengan begitu, manfaat dari diet intermittent fasting bisa kamu rasakan tanpa harus merasa tertekan.

Posting Komentar
Posting Komentar