iluhnuna

Perlukah Memberi Reward Saat Anak Belajar Puasa?

Posting Komentar
hadiah puasa anak

Di bulan Ramadan ini pasti banyak orang tua yang juga mengajak anaknya ikut berpuasa. Anak-anak juga sudah mulai diajarkan berpuasa di sekolah.

Anakku juga sudah mulai aku ajarkan berpuasa tapi masih penuh kelonggaran. Aku belum bisa memaksanya untuk ikutan berpuasa. 

Tentu saja meminta anak untuk menahan rasa lapar dan haus itu tidak mudah. Perlu usaha ekstra terutama rasa tegaan. 

Sebenarnya apa yang baru saja dimulai dari awal itu memang tidak pernah mudah. Sejauh ini aku tidak mengalami hambatan berarti ketika anak belajar puasa. 

Hambatan terbesar yang aku rasakan adalah rasa khawatir dalam diri kalau kebutuhan nutrisi anak berkurang. Khawatir jika kebutuhan cairan dia tidak tercukupi. 

Ada beberapa orang tua yang memberi iming-iming hadiah untuk anaknya agar mau berpuasa. Memang memberi hadiah tampak solusi mudah untuk mengajak anak latihan berpuasa.

Tapi apakah perlu memberi reward pada anak saat dia belajar puasa? Ini pendapatku

Tantangan Yang Dialami Anak Belajar Puasa

Ketika anak belajar puasa tentu saja akan banyak menghadapi tantangan. Baik bagi anak itu sendiri maupun bagi orang tua.

Aku sebagai orang tua yang tidak punya momen berpuasa ketika masih anak-anak jadi harus lebih belajar mengkomunikasikannya pada anak.   

Momen yang aku punya adalah belajar berpuasa ketika sudah usia dewasa. Jangan tanya kenapa. Silahkan baca di post momen ramadan

Jadi selain anakku, aku juga mengalami tantangan tersendiri. Hanya saja karena kita lebih dewasa dari pada anak-anak jadi akal kita seharusnya sudah lebih matang.

Godaan Makan Dan Minum

tantangan puasa

Seperti yang pernah aku ceritakan, pertama kali puasa itu menahan godaan untuk makan dan minum sangat susah. Apalagi anak-anak.

Untuk bangun sahur anakku bukan tipe anak yang susah dibangunkan. Terkadang ketika kami asik sahur dia juga ikutan bangun dengan sendirinya. 

Godaan terbesar anakku adalah menahan rasa untuk ngemilnya. Dihari biasa sepulang sekolah dia pasti membeli camilan. 

Sampai di rumah langsung makan camilan itu. Jadi dia tidak makan nasi karena di sekolah sudah dapat makan. 

Ketika bulan puasa begini sekolah juga mengajarkan anak berpuasa. Tapi kebiasaan ngemil sampai rumah itu yang susah dihilangkan. 

Benar-benar sebuah tantangan bagi emaknya. Membeli camilan tetap aku perbolehkan tapi dimakannya nunggu nanti ketika dzuhur. 

Jadi menahan godaan untuk ngemil ini yang masih susah. Tiap jam bolak balik bertanya. Ini juga menjadi tantangan kesabaran bagi ibunya. 

Ketika Yang Dewasa Tidak Berpuasa

Perempuan ketika berpuasa pasti ada saja jatah liburnya. Sudah diusahakan agar bisa puasa penuh tapi kondisi tubuh tetap saja tidak berpihak. 

Jika ibunya saja tidak berpuasa bagaimana menyuruh anak tetap berpuasa? Terlebih anakku sangat kritis. Suka sekali mempertanyakan banyak hal. Dan anakku ini laki-laki.

Ketika ibunya tidak berpuasa dia lantas bertanya "kok ibuk ngga puasa?" Ketika malam tiba lanjut lagi pertanyaannya "kok ibuk ngga ikut sholat taraweh?"

Sungguh menguji kemampuan berfikir ibunya. Agar jawaban ibu mudah diterima anak tanpa menimbulkan pertanyaan lanjutan. 

Kalau sudah begini aku pun tidak punya kuasa menyuruhnya tetap berpuasa. Karena meski sudah dijelaskan namanya anak-anak pasti mengikuti role modelnya. Jadi aku memilih untuk berdamai dulu. 

Reward Saat Anak Belajar Puasa

reward anak puasa

Memberikan hadiah saat anak belajar puasa menjadikan anak tidak ikhlas menjalankan ibadah yang merupakan kewajibannya. 

Jika kita terbisa memberi hadiah kepada anak karena dia berhasil melakukan suatu hal tentu ada dampak buruknya. 

Anak akan berusaha melakukan berbagai upaya agar berhasil dan mendapat hadiah. Termasuk cara-cara yang tidak benar seperti berbohong.

Anak juga akan berorientasi pada hasil atau hadiah bukan atas dasar tanggungjawab. Hal ini bukan hanya soal puasa tapi juga soal melakukan suatu hal lainnya.

Lantas apakah tidak boleh memberi reward pada anak untuk membuatnya semangat puasa?

Reward tidak harus hadiah. Apalagi dari awal sudah diiming-imingi. 

"adek nanti kalau bisa puasa seharian ibu beliin mainan. Adek mau mainan apa?"

Aku selalu menghindari kata-kata seperti itu dalam hal apapun. Bukan hanya ketika puasa saja. Apalagi demi membuat anak agar mau berpuasa.

Aku lebih menanamkan pemahaman kepada anak. Dari usia dini aku sudah mengenalkan puasa. Apa arti puasa. Kegiatan apa saja yang biasanya dilakukan ketika bulan puasa. 

Hal itu terus diulang-ulang setiap tahun sampai dia bisa diajak latihan puasa. Tips melatih anak puasa salah satunya adalah jangan dipaksa. 

Setelah ditanamkan dari segi pemahaman materi, sebagai orang tua kita harus memberikan contoh untuk anak.

Tidak masalah jika dia baru bisa berpuasa sebentar. Nanti dinaikkan lagi waktunya perlahan sampai dia terbiasa. Membentuk kebiasaan yang datangnya setahun sekali tentu saja tidak gampang. 

Bentuk reward yang bisa kita berikan kepada anak adalah pujian dan aksi nyata tanpa memberi janji. 

Misalnya kita menyiapkan makanan favorit anak untuk berbuka. Mengajaknya ngabuburit seru sambil membeli takjil sesuai keinginannya agar dia tetap semangat puasa untuk esok hari. 

Tak lupa adalah memberikan pujian dan semangat karena dia berhasil berpuasa hari ini. Meski hanya berpuasa sampai jam 10 tetap juga diberi pujian. 

Kesimpulan

Mengajak anak belajar puasa memang tugas yang tidak mudah bagi orang tua. Ada berbagai tantangan yang harus orang tua hadapi. 

Tantangan dalam mengajarkan anak berpuasa tentunya berbeda-beda. Itulah ujian kita sebagai orangtua yang harus terus belajar. 

Demi mengajarkan anak agar mau berpuasa tidak perlu menjanjikan atau memberi iming-iming hadiah jika berhasil. Hal itu tidak baik bagi anak. Ada hal lain yang bisa dilakukan seperti memberi pujian dan aksi nyata. 


De Eka
프라나와 엄마. KDrama Lovers. Jung Yong Hwa fans. Bucinnya Suga & Jekey!

Related Posts

Posting Komentar