Mengajari anak membaca adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Belajar membaca adalah bekal awal sebelum anak masuk sekolah dasar.
Namun kenyataannya bahwa di sekolah PAUD anak-anak tidak terlalu diajarkan untuk membaca. Setiap aku tanya anakku apa saja yang dia pelajari di sekolah, jawabannya selalu sama. Tidak jauh dari kegiatan mewarnai, menebalkan dan menempel.
Tentu saja aku tidak menyalahkan sekolah anakku, karena aku paham sekolah PAUD memang tidak menuntut anak untuk bisa membaca. Tapi ketika akan masuk Sekolah Dasar justru di tes untuk membaca. Anak yang tidak bisa membaca ketika masuk SD akan mengalami ketertinggalan dan dinyatakan lambat.
Aku menyadari penuh akan kenyataan sistem pendidikan ini. Itulah mengapa sebagai ibu harus tetap berperan sebagi guru di rumah bagi anaknya. Ternyata cara mengajari anak membaca usia 5 tahun tetaplah penuh tantangan dan menguji kesabaran.
Inilah pengalamanku mengajari anak membaca. Semoga bisa menginspirasi moms lainnya.
Cara Mengajari Anak Membaca Usia 5 Tahun
Setiap orang tua pasti memiliki metode dan cara dalam mengajari anaknya. Belajar membaca bagi anak adalah proses yang kompleks. Anak tidak akan bisa membaca secara alami tanpa dibimbing dan diajari.
Berikut adalah cara mengajari anak usia 5 tahun versiku:
1. Perkenalkan Dengan Buku
Jika anak ingin menyukai buku, tentu harus kita kenalkan dengan buku. Sebelum usia 5 tahun aku sudah membiasakan dia untuk membeli buku.
Entah itu buku mewarnai atau buku cerita bergambar. Meski dia hanya melihat gambarnya saja. Sesampainya di rumah aku akan menemani dia unboxing buku yang dia beli. Untung anaknya selalu excited terhadap buku.
2. Bacakan Buku Cerita
Saat usianya kurang lebih 4 tahun aku mulai membacakan dia buku cerita dari buku yang sudah dia pilih sendiri.
Biasanya bahasanya aku sesuaikan dengan bahasa sehari-hari tanpa mengikuti teks di buku. Apalagi ada bahasa yang terlalu baku dan susah dimengerti oleh anak. Saat ini biarkan dia fokus pada gambar yang ada di buku.
3. Perkenalkan Huruf
Sebelum mengajarinya membaca, tentu saja anak harus sudah kenal dengan huruf abjad dari A sampai Z. Kita bisa menggunakan mainan huruf yang banyak dijual di toko mainan.
Kita juga bisa mengenalkannya dimulai dari nama anak itu sendiri. Namanya terdiri dari huruf apa saja.
4. Membaca Kata Sederhana
Setelah anak familiar dengan abjad, kita bisa mengenalkan gabungan huruf sederhana seperti membaca "ma" "pa" dll.
5. Ajari Cara Mengeja
Jaman sekarang metode balajar membaca dengan mengeja katanya sudah tidak disarankan. Mengeja itu adalah metode belajar cara lama.
Seperti saat ingin membaca kata "BAJU". Jika diajarkan cara membaca dengan mengeja kita membacanya "be a ba, je u ju = baju"
Metode jaman sekarang adalah tanpa mengeja yaitu anak membaca langsung dengan bacaan "ba-ju = baju".
Tapi aku pribadi tetap mengajarkan anak membaca dengan cara mengeja. Sehingga anak bisa membedakan mana huruf "B" mana huruf "A" dalam suatu kata. Menurutku pribadi mengeja ini penting sih dari segi penalaran bagi anak-anak.
Sebenarnya metode belajar ini ada banyak ya. Apalagi ada metode pelafalan abjad yang katanya lebih baik dan benar. Tinggal sesuaikan saja dengan pribadi masing-masing mana yang dirasa lebih cocok dan mudah dimengerti oleh anak.
6. Belikan Buku Cara Membaca
Aku mengamati buku pelajaran TK anakku. Memang isinya beragam dan tidak ada buku khusus belajar membaca. Ya memang itu buku pelajaran anak TK.
Akhirnya aku iseng menjelajah toko online. Aku menemukan buku belajar membaca tanpa mengeja. Isinya lengkap mulai dari membaca kata sederhana sampai bisa membaca kalimat panjang.
Ditambah isinya juga full colour. Jadi tidak membosankan bagi anak. Tanpa pikir panjang aku langsung beli dong. Inilah salah satu alasan berbelanja online itu memudahkan hidup.
7. Jadilah Contoh
Anak itu mengikuti kebiasaan orang tua. Dia melihat dan meniru apa yang orang tuanya lakukan. Kebetulannya adalah aku mempunyai hobi membaca dan belajar.
Jika gabut dan bingung harus melakukan apa, aku memilih untuk membaca buku atau mempelajari buku bahasa Koreaku. Anakku jadi tahu itu.
Rasa penasarannya akhirnya tumbuh. Dia suka kepo dengan buku apa yang ibunya baca. Dia juga bertanya mengapa buku ibunya hanya berisi tulisan panjang tidak ada gambarnya.
Inilah kesempatan untuk mempengaruhi dan menasehati anak bukan. Sampai akhirnya dia juga penasaran dengan bahasa Korea dong.
Anakku auto berubah jadi penguji kemampuan bahasa Korea. Hal-hal yang dia tanyakan selalu ditanya juga bahsa Koreanya apa. Entah itu angka sampai nama-nama hewan dalam bahasa Korea.
8. Jangan Paksa Anak
Meskipun anakku sudah masuk PAUD dari usia 3,5 tahun aku belum mengajarinya untuk membaca. Aku membiarkan dia belajar hanya di sekolahnya saja.
Bahkan ketika aku mulai mengajarinya membaca, aku tidak pernah memaksanya. Jika dia hanya sanggup belajar 10 menit, maka aku ikuti.
Sabar dan konsisten adalah kuncinya. Intinya setiap hari harus belajar membaca meski itu hanya satu lembar buku belajarnya.
Sampai akhirnya kini di usia 5 tahun 8 bulan, dia sudah bisa membaca buku cerita sendiri. Hanya aku perlu mendampingi sebatas mana dia paham akan bacaannya. Jadi mengajari anak membaca bukanlah akhir pembelajaran usia dini.
Kesimpulan
Cara mengajari anak membaca usia 5 tahun tetaplah penuh tantangan dan menguji kesabaran. Anak bisa membaca bukanlah kemampuan yang bisa datang dan didapatkan begitu saja. Ada peran orang tua dalam membimbing dan mengajari anaknya.
Meski anak sudah bersekolah TK sekalipun, sebagai orang tua tetaplah kita harus berperan sebagai guru di rumah. Aku merangkum 8 cara mengajari anak membaca. Semoga bisa menginspirasi para ibu sekalian.
Posting Komentar
Posting Komentar