Duh capek, butuh healing nih.
Begitulah keadaan yang sering kita temui belakangan ini. Healing jadi sebuah kata yang menggambarkan kejenuhan dan butuh penghiburan.
Healing ini selalu dikaitkan dengan jalan-jalan. Tapi bagaimana jika kita healing melalui buku. Ada yang pernah melakukan ini?
Buku yang sedang aku baca berjudul Healing: Sebuah Proses Penyembuhan Diri Dari Luka Batin karya Ratni Anjani.
Kalau kamu sedang gundah gulana galau buku ini bisa aku rekomendasikan untuk teman nuna sekalian. Kadang kita butuh kata-kata penyemangat dan pembenaran untuk mendukung rasa yang hadir.
Identitas Buku
Tagline: Sebuah Proses Penyembuhan Diri Dari Luka Batin
Penulis: Ratni Anjani
Tahun Terbit: 2022
Nama Penerbit: Jendela Penerbit
Jumlah Halaman: viii + 152 hlm
ISBN: 978-602-52549-5-6
Jenis Buku: Non Fiksi
Kategori: Self Improvement
Buku Healing Ratni Anjani
Pernah mendengar pernyataan satire tentang mengapa bayi menangis ketika dilahirkan? Dia menangis sebab lahir ke dunia dan mulai berhadapan dengan masalah. Namun kita menyambutnya dengan bahagia.
Sejak lahir kita sudah dihadapkan dengan masalah. Seiring bertambahnya usia bertambah pula masalah yang kita hadapi. Masalah yang hadir tersebut tak kadang meninggalkan luka batin yang susah sembuhnya.
Terombang-ambing oleh keadaan dan harapan orang sangatlah melelahkan. Itulah kita perlu merawat batin kita sendiri dengan menjalani hidup yang lebih baik dan mengabaikan pandangan orang terhadap kita.
Kesepian dan kesendirian itu berbeda. Kamu bisa sendirian dan tidak merasa kesepian, sebaliknya kamu bisa saja berada dalam keriuhan namun tetap merasa kesepian.
Isi Dalam Buku Healing
Dengan total 152 halaman, buku ini memiliki bab yang cukup banyak. Namun pembahasannya sangat nyata sekali dengan apa yang kita alami sehari-hari.
Awalnya kita akan diajak untuk mendalami masalah. Apa itu masalah dan juga hal-hal yang dapat menimbulkan masalah.
Aku mulai manikmati membacanya ketika masuk di bab pikiran positif. Sering kali kita selalu diajarkan untuk memiliki pikiran positf, atau melihat segala sesuatunya dari sudut pandang positif. Padahal kita tahu itu bukanlah hal yang mudah.
Iya berfikir positif itu memang baik, namun pelaksanaannya sangat berat. Apalagi berfikir positif di tengah masalah yang sedang kita hadapi.
Sesuatu yang dianggap positif oleh orang, belum tentu merupakan hal positif pula bagi orang lain.
Hal yang harus kita lakukan adalah mengurai masalah itu dahulu dan menerima segala emosi yang hadir. Karena hidup tidak selalu positif. Bahkan baterai saja memiliki kutub positif dan negatif agar bisa berfungsi. Jadi stop mempersulit diri sendiri.
Kesimpulan
Buku Healing: Sebuah Proses Penyembuhan Diri Dari Luka Batin aku rekomendasikan buat teman nuna yang sering mengalami keresahan dan kegalauan.
Sering menebak apakah tindakan kita sudah benar. Sering memikirkan pendapat orang lain sehingga kehilangan diri sendiri. Karena tidak semua orang menyenangkan dan kita juga mustahil membuat semua orang senang.
Mengajak kita bisa menerima masalah. Hidup itu tidak melulu harus berfikir positif. Positif atau tidaknya seseorang dilihat dari tindakannya bukan emosi yang sedang dirasakan.
Hidup itu memang ada kalanya mengeluh namun juga jangan lupa bersyukur. Sebab mengeluh bukan berarti tidak bersyukur.
Posting Komentar
Posting Komentar